Rabu, 16 Februari 2011

dia milikku

Semula ku tak tahu
engkau juga kan ingin memilikinya
bukankah ku lebih dulu
bila engkau temanku
sebaiknya tak mengganggu

dia untukku, bukan untukmu
dia milikku, bukan milikmu
pergilah kamu, jangan kau ganggu
biarkan aku mendekatinya

kamu tak akan mungkin mendapatkannya
karena dia berikan aku pertanda juga
janganlah kamu banyak bermimpi, oooh


bukankah belum pasti
kamu juga kan jadi dengan dirinya
dia yang menentukan
apa yang ’kan terjadi
tak usah mengaturku

Kamis, 03 Februari 2011

Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolishiperbolis. atau
Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari. km.

Bagian-Bagian Komet

Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.

Jenis-Jenis Komet

Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
  • Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
  • Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali. 
  • Nama-nama Komet

       Sekarang telah dikenal banyak nama komet, antara lain sebagai berikut.
  • Komet Kohoutek.
  • Komen Arend-Roland dan Maikos yang muncul pada tahun 1957.
  • Komet Ikeya-Seki, ditemukan pada bulan September 1965 oleh dua astronom Jepang, yaitu Ikeya dan T. Seki.
  • Komet Shoemaker-Levy 9 yang hancur pada tahun 1994.
  • Komet Hyakutake yang muncul pada tahun 1996.
  • Komet Hale-bopp yang muncul pada tahun 1997.

Rabu, 02 Februari 2011

Alat Pendeteksi Hantu Baketan

Baketan, Alat Pendeteksi Hantu



Sedang sendirian di malam hari, bulu kuduk berdiri, merasa ada yang tidak beres di sekitar Anda? Waduh bisa parno jadinya, apalagi dengan makin menjamurnya film - film horor di bioskop, mau tidak mau memaksa kita untuk sesekali menontonnya. Membuat perasaan parno akan hantu gentayangan jadi bikin kita repot sendiri.

Tapi kini tidak lagi, di Jepang Baru - Baru ini telah beredar alat pendeteksi dan pengusir hantu yang diberinama " Baketan". Cara kerja alat ini juga cukup sederhana. Anda hanya cukup menekan tombol pada bekatan, maka alat ini akan mulai mendeteksi keadaan disekitar anda selama sekitar 10 detik. Jika situasi sekitar normal, alat akan berhenti berkedip. Nah anda bisa tenang kembali.

Jika ada sesuatu yang tidak wajar, baketan memperingatkan anda dengan mengedipkan Sinar Merah dan buzzer secara terus-menerus. Kalau sudah begini, lebih baik segeralah menyingkir dari tempat anda berada sekarang. Karena kemungkinan ada hantu gentayangan disitu.


Bagi yang penakut, don`t worry, cukup dengan mengaktifkan save mode pada baketan, maka alat ini akan mengusir hantu yang ingin mengganggu. Jadi untuk mendeteksi hantu beserta mahluk halus lain yang masih jadi kerabatnya. Anda tidak perlu memanggil seorang paranormal kondang kerumah, karena Anda juga bisa melakukannya.



Walaupun belum di uji kebenarannya secara ilmiah, namun beberapa orang telah menguji keampuhan baketan, dan banyak pula yang meyakininya. harganya juga tidak mahal, cukup dengan merogoh kocek sebanyak 250 ribu rupiah plus ongkos kirim, anda bisa memilikinya. Ukurannya juga kecil, hanya sebesar gantungan kunci. Jadi bisa di bawa kemana mana

Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda memiliki mitos yang cukup aneh dan tidak masuk akal karena banyak kapal dan pesawat yang menghilang karena melewati segitiga bermuda sebetulnya apa yang ada di segitiga bermuda dan mengapa semua itu bisa terjadi ?????????

Segi Tiga Bermuda, juga dikenali sebagai Segi Tiga Syaitan ("Devil"), merupakan kawasan di barat laut Lautan Atlantik di mana sejumlah kapal terbang dan kapal telah hilang dalam apa yang dikatakan sebagai keadaan yang melampaui sempadan kesilapan manusia atau akibat matapetaka semula jadi. Sesetengah kehilangan tersebut telah disabitkan dengan paranormal, penggantungan hukum fizik, atau aktiviti oleh makhluk asing oleh budaya popular.[1] Sungguhpun terdapat banyak dokumen yang menunjukkan kebanyakan kejadian telah disalah lapor atau ditokok tambah oleh pengarang berikutnya, dan kebanyakan agensi rasmi telah mengeluarkan kenyataan rasmi bahawa jumlah kehilangan tidak dianggap menonjol menurut anggaran mereka, kebanyakan kehilangan kekal tidak dijelaskan sungguhpun penyiasatan mendalam dilakukan mengenainya.

Sejarah cerita segi tiga Bermuda

Menurut pengarang segi tiga Bermuda, Christopher Columbus merupakan orang pertama merekodkan sesuatu yang ganjil dalam Segi tiga Bermuda, melaporkan bahawa dia dan anak kapalnya melihat "cahaya pelik menari-nari di kaki langit", api di langit, dan pada titik lain dia menulis mengenai bacaan kompas luar biasa di kawasan tersebut. Dalam buku lognya, bertarikh 11 Oktober 1492 dia menulis:
Seorang anak kapal telah ternampak tanah itu (Rodrigo de Triana), walaupun laksamananya pada pukul sepuluh petang itu sedang berdiri di biliknya (quarter-deck) nampak satu cahaya, tetapi sangat kecil satu benda yang beliau tidak dapat memastikan itu adalah tanah; memanggil Pero Gutiérrez (groom of the King's wardrobe) ia memberitahu Pero tentang cahaya yang dilihatnya, kemudian mengarahkan pandangan Pero ke arah cahaya itu, yang mana Pero juga telah terlihat; Pero kemudian membuat perkara yang sama kepada Rodrigo Sánchez of Segovia, yang telah di hantar oleh Raja dan Permaisuri bersama dengan skuadron, sebagai 'comptroller', tetapi dia tidak dapat melihatnya. Laksamana kemudian mengesahkan apa yang dilihatnye satu atau dua kali lagi, yang nampak seperti cahaya dari lilin bergerak ke atas dan ke bawah, yang mana sesetengah orang berpendapat ianya datang dari daratan. Laksamana bagaimanapun pasti yang kawasan daratan itu sudah hampir.
Penyelidik moden telah memeriksa buku log asal telah mengandaikan bahawa cahaya yang dilihatnya adalah api memasak orang asli Taino dalam kanoe mereka atau di pantai; bacaan kompas adalah akibat bacaan salah berdasarkan pergerakan bintang.
Rencana pertama mengenai lagenda segitiga bermuda mula muncul dalam akhbar ditulis oleh E.V.W. Jones pada 16 September 1950, melalui Associated Press. Dua tahun berikutnya, majalah Fate menerbitkan rencana pendek "Sea Mystery At Our Back Door" oleh George X. Sand pada isu Oktober 1952 mengenai kehilangan beberapa kapal terbang dan kapal, termasuk kehilangan Flight 19, sekumpulan lima kapal terbang pengebom Tentera laut Amerika Syarikat TBM Avenger dalam misi latihan. Rencana Sand adalah yang pertama meletakkan segi tiga yang kini biasa dilihat di mana kehilangan berlaku. Flight 19 sahaja dilapor dalam isu April 1962 Majalah American Legion. Rencana bertajuk "The Lost Patrol", oleh Allen W. Eckert, dan dalam ceritanya ia didakwa bahawa ketua penerbangan didengari berkata "We are entering white water, nothing seems right. We don't know where we are, the water is green, no white." It was also claimed that officials at the Navy board of inquiry stated that the planes "flew off to Mars." "The Lost Patrol" was the first to connect the supernatural to Flight 19, but it would take another author, Vincent Gaddis, writing in the February 1964 Argosy Magazine to take Flight 19 together with other mysterious disappearances and place it under the umbrella of a new catchy name: "The Deadly Bermuda Triangle";[6] he would build on that article with a more detailed book, Invisible Horizons, the next year. Others would follow with their own works: John Wallace Spencer (Limbo of the Lost, 1969); Charles Berlitz (The Bermuda Triangle, 1974); Richard Winer (The Devil's Triangle, 1974), and many others, all keeping to some of the same supernatural elements outlined by Eckert.[7]

Penjelasan Kusche

Lawrence David Kusche, seorang penyelidik perpustakaan dari Universiti Negeri Arizona dan pengarang The Bermuda Triangle Mystery: Solved (1975) mencabar trend ini. Penyelidikan Kusche mendedahkan ketidaktepatan dan percanggahan antara kisah Berlitz dan kenyataan dari saksi, peserta, dan yang lain yang terbabit dalam kejadian asal. Dia mendapati bahawa di mana maklumat berkenaan tidak dilaporkan, seperti kehilangan pelayar mengelilingi duniaDonald Crowhurst, yang Berlitz bentangkan sebagai misteri, sungguhpun bukti jelas yang sebaliknya. Satu contoh lain adalah pengangkut bijih yang didakwa Berlitz sebagai hilang tanpa jejak tiga hari dari pelabuhan Atlantik apabila ia dilaporkan hilang selepas tiga hari dari pelabuhan yang sama nama di Lautan Pasifik. Kusche turut mendakwa bahawa peratusan besar dari kejadian yang mencetus pengaruh misteri Segi tiga sebenarnya berlaku jauh dari tempat itu. Sering kali penyelidikannya amat mudah: dia hanya meneliti akhbar masa itu dan melihat fakta seperti lapuran cuaca yang tidak pernah disebut dalam cerita tersebut.
Kusche membuat beberapa kesimpulan:
  • Jumlah kapal dan kapal terbang yang dilaporkan hilang di kawasan tersebut tidak terlebih besar, secara bandingan, dengan tempat lain di lautan.
  • Di kawasan sering dilanda ribut tropika, jumlah kehilangan yang berlaku di situ, bagi kebanyakan masa, tidak melampau, tidak bermistri; tambahan lagi, Berlitz dan penulis lain sering kali gagal melaporkan ribut sedemikian.
  • Jumlah yang dilaporkan juga dibesar-besarkan oleh penyelidikan tidak teliti. Bot yang dilaporkan sebagai hilang, tetapi akhirnya (sungguhpun lambat) kembali ke pelabuhan mungkin tidak dilaporkan.
  • Sesetengah kehiangan sebenarnya, tidak pernah berlaku. Satu kemalangan kapal terbang terhempas yang dikatakan berlaku pada 1937 di Pantai Daytona, Florida, di hadapan beratus-ratus saksi; pemeriksaan dengan akhbar tempatan tidak mebuah hasil.
Kusche menmbuat kesimpulan bahawa:
Lagenda Segi tiga Bermuda adalah misteri buata .. yang diteruskan oleh penulis yang secara sengaja atau tidak sengaja menggunakan salah faham, kesimpulan salah (faulty reasoning), dan sensationalism.[8]

 Pendapat lain

Syarikat insuran laut Lloyd dari London telah menentukan bahawa Segi tiga Bermuda tidak lebih bahaya berbanding kawasan laut lain, dan tidak mengenakan kadar bayaran lebih bagi laluan kawasan tersebut. Rekod Pengawal Pantai Amerika Syarikat mengesahkan keputusan mereka. Malah, jumlah yang dikatakan hilang tidak penting berbanding jumlah kapal dan kapal terbang yang melalui kawasan tersebut secara tetap.
Pengawal Pantai secara rasminya menolak kepercayaan mengenai Segi tiga Bermuda, mengambil kira bahawa mereka mengumpul dan menerbitkan, melalui penyelidikan mereka, banyak dokumentasi[9] menafikan kebanyakan kejadian yang ditulis mengenai penulis Segi tiga Bermuda.